Rabu, 06 Agustus 2014


EKSKRESI

Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Defekasi: proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang disebut feses dan dikeluarkan melalui anus.
2. Ekskresi: pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme atau bahan yang berlebihan dari sel atau suatu organisme (Sumanto, 1996 : 102).
3. Sekresi: proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna untuk proses faal di dalam tubuh. Getah ini biasanya mengandung enzim.

Organ ekskresi pada manusia ada 4 :
1. Ginjal
2. Paru-paru
3. Hati
4. Kulit


a. Ginjal
Fungsi ginjal:
1) Mengekskresikan zat-zat buangan (waste product) seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan lain-lain.
2) Menjaga keseimbangan air dengan cara:
a) Air dibuang bila pemasukan banyak.
b) Mengurangi pengeluaran bila pemasukan sedikit.
3) Menjaga tekanan osmosis dengan cara:
a) Mengatur ekskresi garam-garam mineral yang berlebihan.
b) Membatasi ekskresi garam bila pemasukan sedikit.
4) Menjaga pH darah dan cairan tubuh yang lainnya.
Struktur Ginjal
Ginjal kiri biasanya berukuran lebih besar daripada ginjal kanan.
Ginjal kanan lebih rendah letaknya daripada ginjal kiri karena terdesak
oleh hepar (hati). Dari masing-masing ginjal dikeluarkan zat sisa
penyaringan darah berupa urine (air seni) yang dialirkan melalui ureter
menuju ke kandung kemih (vesika urinaria), kemudian melalui uretra dikeluarkan dari tubuh.
Bagian Ginjal
Secara anatomis ginjal tersusun atas lapisan luar yang disebut
a. kulit ginjal (korteks) dan
b. lapisan sebelah dalam yang disebut sumsum ginjal (medula).
c. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis.


a. Bagian korteks mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Satu nefron terdiri atas badan malpighi dan tubula. Badan malphigi tersusun atas kapsula Bowman dan glomerulus yang berupa gulungan pembuluh darah.
Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dansaluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih

Fungsi ginjal adalah menyaring darah. Dari proses penyaringan ini dikeluarkan zat sisa berupa urine.
Proses di dalam ginjal meliputi
1.Penyaringan (filtrasi),
2.penyerapan kembali zat-zat yang berguna (reabsorpsi),
3. Augmentasi yaitu pengumpulan zat yang tidak berguna untuk dikeluarkan dari tubuh

1.Filtrasi :
Proses penyaringan berlangsung pada badan malpighi. . Dalam hal ini glomerulus berperan sebagai alat penyaring Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Darah yang mengalir menuju glomerulus mengalami penyaringan yang selanjutnya masuk ke kapsula Bowman Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.Sisa penyaringan berupa urine primer yang masih mengandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh, seperti air,glukosa, garam mineral , dan asam amino.
2) Proses reabsorpsi
Pada proses ini zat-zat yang masih berguna bagi tubuh akan diserap kembali dan dimasukkan ke dalam aliran darah. Zat-zat yang masih diperlukan tubuh akan mengalami proses reabsorbsi atau penyerapan kembali di dalam kapsul Bowman. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal Setelah proses reabsorpsi ini berlangsung maka terbentuklah urine sekunder. Komponen-komponen yang diserap adalah air, glukosa, asam amino, vitamin ,NaCl,ion dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin

3) Augmentasi (Pengumpulan )
Di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal.
Akan tetapi ada zat- zat yang perlu dibuang kembali yang langsung lewat pembuluh darah yaitu kalium (K). Proses yang demikian disebut dengan augmentasi, , beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
Setelah proses di atas maka terbentuk urine sejati. Selanjutnya urine sejati ini menuju ke kantong urinaria lewat ureter. Urine yang telah terbentuk di ginjal selanjutnya diteruskan menuju kandung kemih melalui ureter. Untuk sementara, urine ditampung dalam kandung urine sampai jumlah tertentu (sekitar 300 cc). Dari kandung urine diteruskan keluar tubuh melalui uretra dan pengeluarannya diatur oleh otot sfinkter serta kegiatan susunan saraf, kecuali pada anak kecil atau pada orang yang telah lanjut usia.

Jumlah urine yang dikeluarkan tidak hanya dipengaruhi banyaknya cairan yang diminum dan pengaruh hormon antidiuretika, tetapi juga ditentukan jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis darah tetap. Tahukah kamu, faktor lain yang memengaruhi jumlah pengeluaran urine?